MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
Hidup Berdasarkan Hakikat Sebagai Seorang Manusia Atau Tidak ?
Tema : Manusia dan Hakikat Manusia
Nama : Muhammad Fadillah
NPM : 54411807
Kelas : 1ia24
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
_____________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah sebagai mahluk social yang memiliki sifat atau fungsi biologis, proteksi, sosialisasi, supportive dan ekspresive. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
Dari pengertian atau definisi manusia diatas, saya akan membahas pengertian dari :
1. Pengertian Hakikat Manusia.
2. Pemahaman Tentang Hakikat Manusia.
3. Hidup yang didasari hakikat sebagai seorang manusia.
1.2 Tujuan
- Mengetahui apa pengertian dari hakikat manusia.
- Memahami apa hakikat manusia.
- Mengetahui pengaruh dari hakikat sebagai seorang manusia.
_____________________________________________
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Hakikat Manusia
Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma - norma sosial dan mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan dan rasa estetika. Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan dimensi keindahan atau estetika lainnya. Orang yang berkecimpung dalam pendidikan perlu mengkaji tentang hakekat manusia karena:
- Bahasan tentang hakekat manusia mengantar pengkajinya untuk memiliki hikmah mengenai manusia.
- Tujuan institusional yaitu melahirkan tenaga kependidikan dalam berbagai posisi.
- Pandangan calon tenaga kependidikan mengenai konsep manusia menentukan bagaimana ia memperlakukan manusia lain dan ke mana manusia tersebut dibawa.
2.2 Pemahaman Tentang Hakikat Manusia
- HOMO RELIGIUS: Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikit, bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan benar. Disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia, pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius yang mempercayai adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan dimuka bumi ini.
- HOMO SAPIENS: Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berfikir atau sebagai animal rationale. Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan paling mulia. Hal ini disebabkan oleh manusia karena memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta dan karsa, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya. Manusia sebagai suatu organisme kehidupan dapat tumbuh dan berkembang, namun yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia memiliki daya pikir sehingga ia bisa berbicara, berfikir, berbuat, belajar, dan memiliki cita-cita sebagai dambaan dalam menjalankan kehidupannya yang lebih baik.
- HOMO FABER: Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang berpiranti (perkakas). Manusia dengan akal dan ketrampilan tangannya dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu (sebagai produsen) dan pada pihak lain ia juga menggunakan karya lain (sebagai konsumen) untuk kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya. Melalui kemampual dan daya pikir yang dimilikinya, serta ditunjang oleh daya cipta dan karsa, manusia dapat berkiprah lebih luas dalam tatanan organisasi kemasyarakata menuju kehidupan yang lebih baik.
- HOMO HOMINI SOCIUS: Kendati manusia sebagai makhluk individu, makhluk yang memiliki jati diri, yang memiliki ciri pembeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya. Ia senantisa berinteraksi dengan lingkungannya. Ia berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu masyarakat tertentu. Walaupun terdapat pendapat yang berlawanan, ada yang menyebut manusia adalah serigala bagi manusia lain (homo homini lupus). Pemahaman yang terakhir inilah yang harus dihindarkan agar tidak terjadi malapetaka dimuka bumi ini. Sejarah telah membuktikan adanya perang saudara ataupun pertikaian antarbangsa, pada akhirnya hanya membuahkan derajat peradapan manusia semakin tercabik-cabik dan terhempaskan.
2.3 Hidup yang Didasari Hakikat Sebagai Seorang Manusia.
- Kemampuan Berinteraksi : Manusia adalah makhluk sosial, yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri. Kemampuan berinteraksi merupakan suatu kemampuan berhubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok maupun antara individu dengan kelompoknya dalam melakukan suatu hubungan tertentu. Berinteraksi sebagai alat mencapai tujuan dalam kaitannya untuk memberikan perhatian, komunikasi, motivasi dan menguasai diri sendiri dalam berkomunikasi. Keberhasilan pencapaian prestasi juga didasarkan pada kemampuan berinteraksi sehingga para peserta didik (siswa) dapat mencapai prestasi belajar dengan baik.
- Kata Hati : Kata hati merupakan fitrah yang dimiliki setiap manusia untuk mengikuti dan menjalankannya selama hidup ini.Karena kata hati yang pada dasarnya telah kita ketahui keberadaannya ini jika mau mengikuti arahannya maka akan senantiasa membawa kita pada keberuntungan dan kebahagiaan baik selama hidup didunia maupun setelahnya nanti.
- Moral : Istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.
- Kemampuan Bertanggung Jawab :Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
- Rasa Kebebasan (kemerdekaan) : Tidak adanya larangan. Meskipun demikian, konsep dasar ‘kebebasan' juga harus memperhatikan 'tidak adanya intervensi' dari kebebasan yang telah dilakukan tersebut terhadap kebebasan orang lain. Jadi ada dua kebebasan yang seimbang, yakni bebas untuk melakukan dan bebas untuk tidak diintervensi oleh tindakan tersebut.
_____________________________________________
BAB III
KESIMPULAN
Dari pengertian pembahasan pada BAB sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pentingnya hakikat manusia untuk kehidupan seseorang dan lebih mengetahui secara detail apa pengertian dari hakikat manusia, jika kita menerapkan hidup kita berdasarkan hakikat sebagai seorang manusia, tidak ada beban berat dalam menjalankan hidup.
Manusia adalah makhluk sosial, yang bebas berinteraksi pada siapa saja, jika kita mengikuti kata hati kita dalam menjalani hidup, kita tidak akan terjerumus ke hal negatif yang ada di kehidupan, jika kita memiliki moral, sikap dan perilaku kita akan positif.
Bagus Dil...
BalasHapusHampir aj mirip....
-__-"
wakakak..santai son..
Hapusgw bingung makalah doang.. isi mah gw bisa..